Jumat, 05 Maret 2010

Dorr... Doorrr.... Doraemon.


Doraemon

Mungkin bagi sebagian orang cerita ini sudah basi karena sudah ada sejak lama di beberapa blog lainnya. Saya sendiri tau cerita ini dari januari lalu. Hanya saja dalam versi bahasa jepang asli alias belum diterjemahkan. Bacanya dulu juga terbata-bata saking ngga ngertinya ama huruf kanji, atau apalah.


Karena itu saya mempostnya kembali dan mungkin saja diantara sebagian pengunjung blog ini belum tau ceritanya. Yang perlu di ingat cerita ini tidaklah asli atau bukan cerita resmi dari Fujiko Studio tapi sejenis fanfic (doujinshi) yang dijual comiket. ini kata eko lho. info tentang ini silakan tonton ulasannya

Sebelum lihat komiknya kita nyanyi dulu ya….. Serasa nostalgila masa kecil…!

Aku ingin begini
Aku ingin begitu
Ingin ini itu banyak sekali

Semua semua semua
Dapat dikabulkan
Dapat dikabulkan
Dengan kantong ajaib

Aku ingin terbang bebas
Di angkasa
Hei… baling baling bambu

La… la… la….
Aku sayang sekali…
Doraemon

La… la… la….
Aku sayang sekali…
Doraemon

Film atau komik serial anak-anak ini memang tidak ada habisnya. Hal ini disebabkan ide awal ceritanya memang dibuat tidak akan pernah bisa habis. Set lingkungan dibuat sangat sederhana yaitu berada di lingkungan bertetangga sekitar rumah dan sekolah Nobita. Para tokoh dan karakternya juga berputar pada Nobita yang pengecut, Suzuka yang manis, Tsuneo yang sok pamer, Jayen yang pemarah, ibu yang baik dan ayah yang original tak bersemangat dan tentu saja Doraemon yang menyelesaikan segala kekacauan yang ada. Tokoh yang lain bersifat plug-in. Hanya sesekali dibuat tema besar terutama untuk versi movienya.

Namun kekuatan sebenarnya dari cerita ini adalah tawaran merealisasikan mimpi dan keinginan yang tidak ada habisnya. Semua bisa diwujudkan dengan kantong ajaib. Cerita pun terus bergulir. Segala yang terlintas tentang harapan di benak seseorang [terutama sang penulis ceritanya, Hiroshi Fujimoto] bisa dijadikan alur cerita. Kerumitan tentang bagaimana alat canggih itu dibuat, disederhanakan dengan hanya keluar dari kantong ajaib Doraemon. Tak ada yang gak jelas, tak ada kerumitan. Kesederhanaan yang tak pernah ada habisnya.

Apabila ingin mengambil suatu alat, doraemon akan membayangkan bentuk dari benda tersebut. Alat pendeteksi imajinasi akan mencari benda tersebut dan akan memberikannya ke tangannya. Misalnya jika hendak mengambil baling-baling bambu, Doraemon hanya perlu membayangkan baling-baling bambu itu, maka komputer akan mencarinya.

Kadangkala saat komputer dalam kantong ajaibnya sedang macet karena ada kotoran, maka alat yang dikeluarkan mungkin tidak sesuai dengan keinginan. Bila doraemon kehilangan kantong ajaibnya, ia mempunyai kantong ajaib cadangan yang berhubungan dengan kantong ajaib utama.

Kantong Ajaib ini dipakai untuk menyimpan berbagai peralatan ajaib Doraemon, yang setiap 100 bulan sekali harus diservis. Apabila kantong ini terbalik, atau Doraemon terjatuh maka seluruh isi kantong ajaib ini bisa terlempar keluar.

Benda atau peralatan utama ini lebih sering muncul ketimbang peralatan lainnya:

Pintu Ke Mana Saja
Apabila Pintu ini rusak, penggunanya dapat dibawa ke tempat yang salah. Bila kerusakannya lebih parah, pintu ini tidak akan mengantarkan pemakainya. Cara pemakaiannya dengan membaca pikiran penggunanya melalui sentuhan di gagang pintu.

Baling-baling bambu
Merupakan alat penerbangan pribadi yang paling sederhana, hanya dengan cara menempelkannya di atas kepala. Baling-baling bambu hanya dapat digunakan dalam waktu yang terbatas karena sumber dayanya adalah baterai yang dapat habis. Bila habis, maka memerlukan jeda istirahat untuk pengisian ulang otomatis baterainya.

Sinar pengecil

Untuk mengecil dan membesarkan ukuran semua benda termasuk badan.

Konyaku Segala Bahasa
Membuat pemakan konyaku ini dapat berbicara bahasa dari lawan bicaranya. Faktanya, Konyaku ini bukan membuat pemakai dapat berbicara dalam bahasa lawan bicaranya, tetapi membuat pemakan konyaku itu mampu berkomunikasi dengan lawan bicara dengan telepati.

Mesin waktu

Digunakan untuk menjelajahi waktu dan ruang.

Apa Pantas? Bukankah Bersyukur itu Lebih Indah?

Hatiku sedih

Hatiku gundah

Tak ingin pergi berpisah

Hatiku bertanya

Hatiku curiga

Mungkinkah kutemui kebahagiaan seperti di sini

Sahabat yang selalu ada

Dalam suka dan duka

Sahabat yang selalu ada

Dalam suka dan duka

Tempat yang nyaman

Kala ku terjaga

Dalam tidurku yang lelap

Pergilah sedih

Pergilah resah

Jauhkanlah aku dari

Salah prasangka

Pergilah gundah

Jauhkan resah

Lihat segalanya lebih dekat

Dan ‘kubisa menilai lebih bijaksana

Mengapa bintang bersinar

Mengapa air mengalir

Mengapa dunia berputar

Lihat segalanya lebih dekat

Dan ‘kuakan mengerti



Geje Geje Geje

Nama gua Nova, lengkapnya Nova Noor Pravitasari.
Umur gua 18tahun dan gua mahasiswa salah satu PTN di deerah Bogor.
Satu ketika, gua kenalan ama cowo. Namanya Vano. Hahahaaa, awalnya gua males banget kenalan ama tuh bocah. Gimana ga? Emang si dia ga jelek-jelek amat. Masuk dalam 10 jajaran makhluk tertampan se kebun binatanglahh. Tapi gua males aja.Hati kecil gua yang bilang ”Nov, jangan sampe lu kenal ama orang itu!!”. Haahaa alesan yang ga masuk akal banget ya. Tapi akhiirnya qt bedua kealan sih. Walopun ga ada kesan yang menyenangkan. *hahahaaa


Seminggu berlalu...




Sebulan...





Satu setengah bulan pun berlalu....


Ga ada ujan ga ada ojeg *lho ko??* tau-tau Vano sms gua, dan bilang ” Nov, gua suka ama lu. Lu mau ga jadi pacar gua??”. Hahahahaa, buset tuh bocah. Miss sms banget. Sampe ngutarain cinta aja lewat sms. Kalo kata gua nih ya, tuh anak kaga punya nyali. Yayaya, gua pernah denger cerita dari temen deket gua. Katanya Vano kalo mau ke kamar mandi aja minta dianterin. Padahal itu masih jam 7 malem. Haaa dasar bancii!!!. Terus pas masih SMA dulu, pas jam pelajaran Olahraga, dia disuruh maju praktekin gerakan yang baru diajarin ama gurunya. Gilee, kata temen gua yang waktu itu emang sekelas ama Vano, Vano kaya orang autis bangat. Hahaaa. Gua langsung ngakak!!.
Gua bales smsnya ”maav, ini siapa ya? Mas salah orang kali. Nama saya Noor, bukan Nova”. Ngakak gua bales smsnya. Sebenernya gua tau itu no siapa. Tapi, gua pura-pura ga tau. Iyalah, sapa suruh bilang suka lewat sms.
Dan lu tau Vano ngebales apa??
”Gua Vano. Temen kuliah lu. Masa lu kaga tau noner HP gua siih. Gua suka banget ama lu. Lu mau kan jadi cewe gua?”
Gua bales lagi ”Ohh. Ya ya. Gua tau”
Besoknya, Vano nymperin gua. Dan langgsung bilang suka ama gua.
Gua yang seumur-umur belum pernah ngarasain gimana rasanya diadepin sama sesosok makhluk berjenis kelamin lelaki nyatain cintanya, langsung kaget, bengong dan ga tau mau ngomong apa.
Tapi, akhirnya gua mau si jadi pacarnya. Tanpa peduli apa kata orang tentangnya. Tapi lebih tepatnnya mau nerima Vano karna gua ga tega ngeliat muka memelasnya. Dan gua ga tega ngeliatinnya.

Hahahaaaaa……

“Persahabatan bagai kepompong. Mengubah ulat menjadi kupu-kupu”. Yaeh, itu salah satu syair di salah satu lagu yang lumayan terkenal pas jaman gua SMA. Siapa ya yang nyanyi? Aaahhhaaaa…!! Gua lupa !!!! (gubrag!! Oneng oneng oneng gua!!). Ya whoeverlah. Yang penting gua tau orang dan lagunya. HHaaahaha….

Okey, saatnya buat ngenalin diri nih. Nama gua Oki. Lengkapnya Oki Haqiyan. Gua kuliah di salah satu PTN di Bogor. Gua masih keitung maba alias mahasiswa baru di sini. Cukuplah kenalannya. Gampang, sambung laen waktu aja. Hwhwhwhw

Kembali ke lagu yang tadi nih. Hihihi,,,
Gua, yang barusan gua ceritain tadi, masih keitung mahasiswa baru. Tapi jangan salah, di sini gua uda dapet temen. Yaa, waktu emang ga selamanya njamin seberapa kuat hubungan orang. Kaya gua sekarang. Ga pernah juga bayangin sama sekali kalo pada akhirnya gua bakal dapet temen secepat ini. Hhaaa, kata orang sih yang namanya rezeki ga kemana. Termasuk rezeki gua dapet temen dalm waktu yang singkat ini (udah kaya proklamasi aja ya.hahaa). Temen gua ada dua. Trias, sesosok pria asli jawa, yang nasibnya lumayan miris. Gimana gak, dia asli jawa tapi idupnya malah di Pulau Sumatra. Tepatnya di Padang.Dan Widi, konon sih dia asli sunda. Tapi gua ragu. Bener-bener ragu. Dimana-mana nih ya, yang namanya orang sunda, apalagi yang tinggal di daerah Jawa Barat, dari dia masih di perut emaknya sampe segede sekarang, pasti bisa bahasa sunda dong. Lha ini Cuma bisa cicing-cicing doang. OMG !!!!!

“Ki, gua balik dulu ya. Tadi emak gua nelpon. Minta dianterin belanja” kata Widi. Gua dengan sok pake bahasa sunda pun ngejawab ”naon?? Belanja? Sejak kapan lu jadi asisten emak-emak???haaaaa”












Yayaya, mungkin jauh lebih afdol kalo hubungan kita lebih pantas disebut sahabat kali ya. Yeah, ga penting juga kalo waktu kita abis cuma buat bahas hal penting kaya gini. Hahaha

Okelah, rasanya cukup perkenalan dari sahabat-sahabat gua. Sekarang giliran gua yang ngenalin diri *hahaa, kumat mode on). Nama gua Oki.Asli Jawa (hahaa, Yas, kita sama-sama Jawa.haha).
Disini gua yang juga jadi bagian genk “geje” ini ngerasa aneh, tapi fun juga si punya sahabat kaya mereka-mereka ini. Istilahnya, sekarang gua ga Cuma punya sahabat dari Pulau Jawa aja. Ya walaupun Trias bukan asli orang Sumatra. Tapi kan paling engga dia udah tinggal lama di Sumatra. hehehe



bersambung...