ngapain gue nerbitin entri ini? ga ada maskud apapun, ini niatnya cuma buat ngasih informasi aja. semoga ada manfaatnya ya. gue ngopi ini dari web yang gue temuin pas hari ini gue searching. ayo yang ga mau pikun, yang gamau otaknya rusak bahkan non-fungsional, buru-buru baca ya. dijamin kok, disini ga ada unsur
sampah kaya yang biasa gue sajiin di tipa entri-entri gue. hope you like it (?)
PENUAAN DINI adalah proses di mana otak dan jaringan
saraf mengalami proses penuaan yang semestinya belum terjadi. Penuaan
dini dalam bentuk yang paling parah adalah penyakit Alzheimer. Gejala
penuaan dini dapat dikenali, dan selagi masih dalam taraf awal sebaiknya
dikelola agar tidak terjadi makin cepat. Dewasa ini sangat
memprihatinkan, penuaan dini semakin banyak terjadi pada usia muda.
Salah
satu dugaan penyebabnya ialah karena terlalu padatnya otak dipenuhi
sajian-sajian yang sudah matang, antara lain yang paling nyata adalah
kaum muda terlalu banyak menghabiskan waktunya di depan televisi. Karena
terlalu banyak informasi yang disajikan televisi, sajian yang sudah
matang diterima otak maka otak lambat laun kehilangan daya kreatifnya.
Inilah pemicu paling awal dari proses penuaan dini.
Ada 10 gejala
penuaan dini yang segera dapat kita kenali dan sebaiknya juga segera
kita kelola agar tidak melaju menjadi Alzheimer nantinya.
1. Anda
makin sering lupa janji; lupa apa-apa yang dibicarakan atau
dibaca/ditonton, menurunnya kemampuan menceritakan kembali peristiwa
atau apa pun yang habis Anda alami; menurunnya kemampuan menyimak saat
diajak bicara orang lain; terkesan seperti ‘tidak mendengar’ padahal
Anda tidak tuli.
- jika dalam pembicaraan Anda merasa ‘tidak mendengar’, jangan
bertanya ulang secara pasif (bukannya: "apa?"), upayakan mengulang
secara aktif/proaktif (apa pun yang Anda kira Anda dengar/pahami:
misalnya: "kamu bilang: 'si Badu kehilangan ponsel atau ransel?' "),
kemudian minta dibetulkan jika salah.
- melakukan resume apa pun
yang habis dibaca, ditonton. Anda nonton sajian di TV, bawalah notes,
saat jeda iklan, berusahalah meresume apa pun yang barusan tersaji tadi;
demikian juga setiap selesai membaca satu artikel.
2.
Menurunnya semangat untuk beraktivitas harian, terutama yang banyak
merupakan pemikiran: misalnya, Anda biasanya suka membaca koran,
tiba-tiba merasa ‘semua beritanya kok itu-itu saja’ dan Anda malas
membaca koran lagi.